Industri

Perluasan B20 Sudah 80 Persen 

JAKARTA - Hingga kini proses pencampuran b20 sudah mencapai 80 persen itu dilakukan PT Pertamina (Persero) dalam upaya mempercepat perluasan pencampuran 20 persen minyak kelapa sawit dengan solar atau mandatori Biodiesel 20 persen (B20). 

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto melakukan monitoring implementasi B20 di Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Kabil, Batam, untuk ‎melihat langkah percepatan yang dilakukan Pertamina.

"Dalam pemantauan kami perluasan B20 yang dicapai Pertamina sudah 80 persen dari target periode berjalan. Saya optimis bisa 100 persen di akhir tahun 2018 nanti," kata Djoko, dilansir Liputan6.com Senin (17/09/2018).

Program mandatori B20 yang dicanangkan pemerintah, bertujuan untuk percepatan pemanfaatan green energy sekaligus menghemat devisa, dengan pengurangan potensi impor Solar.

Langkah yang dilakukan yakni mendorong pencampuran FAME baik untuk Bahan Bakar Diesel baik Public Service Obligations atau subsidi maupun non subsidi.

"Saya berharap Pertamina melaksanakan program ini dengan sungguh-sungguh yang nantinya dapat menekan impor Solar dan berimbas pada penghematan devisa," tutur Djoko.

Direktur Logistik, Supply Chain, & Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo menjelaskan, selama periode Januari hingga 14 September 2018, Pertamina telah menggunakan minyak kelapa sawit atau Fatty Acid Methyl Eter (FAME) untuk campuran Solar sekitar 1,8 juta kilo liter (kl) atau 80 persen dari target periode berjalan, yaitu berkisar 2,265 juta kl.

Menurut Gandhi, Pertamina selalu berupaya maksimal dan berkomitmen penuh menjalankan setiap penugasan yang diberikan Pemerintah. Termasuk menjadi penggerak dalam program mandatori B20.

Pencampuran FAME ke bahan bakar jenis diesel ini bukanlah hal yang baru bagi Pertamina. Sebelumnya, Pertamina sudah melaksanakannya untuk bahan bakar jenis solar subsidi.

"Sudah menjadi kewajiban kami untuk mensukseskan program Pemerintah. Momentum ini bisa menjadi trigger untuk badan usaha yang lain agar lebih cepat dalam menjalankan program B20," tandas Gandhi.

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar